Sabtu, 16 Februari 2013

SEJARAH PERKEMBANGAN BETON

Pemakaian beton dan bahan-bahan vulkanik sebagaibahan pembentuknya telah dimulai sejak zamanYunani dan Romawi, bahkan diperkirakan sebelum itu.Penggunaan beton bertulang secara intensif dimulaipada awal abad ke sembilan belas.Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkan tulisannyamengenai prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjaukelemahan bahan beton terhadap tariknya.Pada tahun 1850, J.L.Lambot untuk pertama kalinyamembuat kapal kecil dari bahan semen untukdipamerkan pada pameran dunia tahun 1855.J. Monir, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkanrangka metal sebagai tulangan beton untuk mengtasitariknya pada tempat tamannya.

Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan tulisan mengenaiteori dan perancangan struktur beton.Seiring perkembangan yang terjadi dalam bidang ini,terbentuklah berbagai komite/lembaga:
German Committee Reinforce Concrete, Australian Concrete Committee,  American Concrete Institute, dan British Concrete Institute.
Di Indonesia terbentukDepartemen Pekerjaan Umumyangselalu mengikuti perkembangan beton melalui LembagaPenyelidikan Masalah Bangunan (LPMB). Melalui lembagaini diterbitkan peraturan-peraturan standar beton yangbiasanya mengadopsi peraturan internasional yangdisesuaikan dengan keadaan bahan-bahan bangunan diIndonesia.Perkembangan dalam bidang seni serta analisisperancangan dan konstruksi beton, maka dapat dibangunkonstruksi beton atau bangunan-bangunan yang sangatkhas, seperti:Marina Tower, Lake Point Tower Chicago,Keong Mas Di taman Mini Indonesia, dll.


DESKRIPSI BETON

Beton merupakan fungsi dari bahan pembentuknya yaitu:Semen hidrolik (Portland Cement ), agregat kasar, agregathalus, air dan bahan tambahan (additive). Untuk mengetahui perilaku bahan-bahan pembentuk beton,kita memerlukan pengetahuan mengenai karaktiristikmasing-masing komponen pembentuknya. Menurut Nawy(1985:8) beton dihasilkan dari sekumpulan interaksimekanis dan kimia sejumlah material pembentuknya. olehkarena itu, masing-masing bahan pembentuk beton perludipelajari sebelum mempelajari beton secara keseluruhan.Dalam usaha untuk memahami karaktiristik bahanpembentuk campuran beton sebagai dasar perancanganbeton, Departemen Pekerjaan Umum melalui LPMBbanyak mempublikasikan standar-standar beton.

DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagaicampuran antara semen portland atau semen hidrolikyang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massapadat (SK.SNI T-15-1990-03:1).Parameter-parameter yang paling mempengaruhi kekuatanbeton adalah:-Kualitas semen-Proporsi semen dalam campuran beton-Kekuatan dan kebersihan agregat-Ikatan/adhesi antar pasta semen dan agregat-Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentukbeton-Pemadatan beton dan perawatan
Kualitas beton, disamping ditentukan oleh kualitas bahanpembentuknya juga sangat dipengaruhi oleh kualitaspelaksanaan di lapangan. Seperti disebutkan oleh L.J.Murdock dan K.M. Brock bahwa “kecakapan tenaga kerjaadalah salah satu faktor penting dalam produksi suatubangunan. 

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON

Beton dalam keadaan mengeras akan sangat kerasbagaikan batu dengan kekuatn tinggi. Tapi dalam keadaansegar beton seperti bubur sehingga mudah untuk dibentuksesuai keinginan. Beton juga sangat tahan terhadapserangan api juga sangat tahan terhadap serangan korosi.Sehingga secara umum kelebihan dan kekurangan betonadalah:Kelebihan Beton:-Dapat dibentuk sesuai keinginan-Mampu memikul beban tekan yang berat-Tahan terhadap temperatur tinggi-Biaya pemeliharaan rendah/ kecil

Kekurangan Beton:-Bentuk yang sudah dibuat sulit diubah-pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yangtinggi-Berat-Daya pantul suara besar -Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk-Tidak memiliki kekuatan tarik-Setelah dicampur beton segera mengeras-beton yang mengeras sebelum pengecoran, tidak bisadidaur ulang.

KINERJA BETON

Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalampembuatan struktur. Hal ini disebabkan: bahan pembentukbeton sangat mudah diperoleh dalam jumlah yang besar,ketersediaan tenaga kerja yang cukup banyak dan murah.Menurut SNI-15-1990-03, untuk penggunaan beton dengankekuatan tidak lebih dari 10 MPa boleh menggunakancampuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split dengan slumpuntuk pengukuran pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm.Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 MPaboleh menggunakan penakaran volume, tetapi pengerjaanbeton dengan kekuatan tekan lebih dari 20 MPa harusmenggunakan campuran berat.

Tiga kinerja yang dibutuhkan dalam pembuatan beton:

·         Memenuhi kriteria konstruksi yaitu mudah dikerjakandan dibentuk serta mempunyai nilai ekonomi
Kekuatan tekan tinggi
·         Durabilitas atau keawetan tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar