Pada tahun 1886,
Koenen menerbitkan tulisan mengenaiteori dan perancangan struktur beton.Seiring
perkembangan yang terjadi dalam bidang ini,terbentuklah berbagai
komite/lembaga:
German Committee Reinforce
Concrete, Australian Concrete Committee, American Concrete
Institute, dan British Concrete Institute.
Di Indonesia terbentukDepartemen Pekerjaan Umumyangselalu
mengikuti perkembangan beton melalui LembagaPenyelidikan Masalah Bangunan
(LPMB). Melalui lembagaini diterbitkan peraturan-peraturan standar beton
yangbiasanya mengadopsi peraturan internasional yangdisesuaikan dengan keadaan
bahan-bahan bangunan diIndonesia.Perkembangan dalam bidang seni serta
analisisperancangan dan konstruksi beton, maka dapat dibangunkonstruksi beton
atau bangunan-bangunan yang sangatkhas, seperti:Marina Tower, Lake Point Tower
Chicago,Keong Mas Di taman Mini Indonesia, dll.
DESKRIPSI BETON
Beton merupakan fungsi
dari bahan pembentuknya yaitu:Semen hidrolik (Portland
Cement ), agregat kasar, agregathalus, air dan bahan tambahan (additive). Untuk mengetahui perilaku
bahan-bahan pembentuk beton,kita memerlukan pengetahuan mengenai
karaktiristikmasing-masing komponen pembentuknya. Menurut Nawy(1985:8) beton
dihasilkan dari sekumpulan interaksimekanis dan kimia sejumlah material
pembentuknya. olehkarena itu, masing-masing bahan pembentuk beton
perludipelajari sebelum mempelajari beton secara keseluruhan.Dalam usaha untuk
memahami karaktiristik bahanpembentuk campuran beton sebagai dasar
perancanganbeton, Departemen Pekerjaan Umum melalui LPMBbanyak mempublikasikan
standar-standar beton.
DPU-LPMB memberikan
definisi tentang beton sebagaicampuran antara semen portland atau semen
hidrolikyang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,dengan atau tanpa
bahan tambahan membentuk massapadat (SK.SNI T-15-1990-03:1).Parameter-parameter
yang paling mempengaruhi kekuatanbeton
adalah:-Kualitas semen-Proporsi semen dalam campuran beton-Kekuatan dan
kebersihan agregat-Ikatan/adhesi antar pasta semen dan agregat-Pencampuran yang
cukup dari bahan-bahan pembentukbeton-Pemadatan beton dan perawatan
Kualitas beton, disamping ditentukan oleh kualitas
bahanpembentuknya juga sangat dipengaruhi oleh kualitaspelaksanaan di lapangan.
Seperti disebutkan oleh L.J.Murdock dan K.M. Brock bahwa “kecakapan tenaga
kerjaadalah salah satu faktor penting dalam produksi suatubangunan.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON
Beton dalam keadaan
mengeras akan sangat kerasbagaikan batu dengan kekuatn tinggi. Tapi dalam
keadaansegar beton seperti bubur sehingga mudah untuk dibentuksesuai keinginan.
Beton juga sangat tahan terhadapserangan api juga sangat tahan terhadap serangan
korosi.Sehingga secara umum kelebihan dan kekurangan betonadalah:Kelebihan Beton:-Dapat dibentuk sesuai
keinginan-Mampu memikul beban tekan yang berat-Tahan terhadap temperatur
tinggi-Biaya pemeliharaan rendah/ kecil
Kekurangan Beton:-Bentuk yang sudah dibuat sulit
diubah-pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yangtinggi-Berat-Daya
pantul suara besar -Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk-Tidak
memiliki kekuatan tarik-Setelah dicampur beton segera mengeras-beton yang
mengeras sebelum pengecoran, tidak bisadidaur
ulang.
KINERJA BETON
Sampai saat ini beton
masih menjadi pilihan utama dalampembuatan struktur. Hal ini disebabkan: bahan
pembentukbeton sangat mudah diperoleh dalam jumlah yang besar,ketersediaan
tenaga kerja yang cukup banyak dan murah.Menurut SNI-15-1990-03, untuk
penggunaan beton dengankekuatan tidak lebih dari 10 MPa boleh
menggunakancampuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split dengan slumpuntuk pengukuran
pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm.Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan
hingga 20 MPaboleh menggunakan penakaran volume, tetapi pengerjaanbeton dengan
kekuatan tekan lebih dari 20 MPa harusmenggunakan campuran berat.
Tiga kinerja yang dibutuhkan dalam pembuatan beton:
·
Memenuhi kriteria konstruksi
yaitu mudah dikerjakandan dibentuk
serta mempunyai nilai ekonomi
Kekuatan tekan tinggi
·
Durabilitas atau keawetan tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar