3
masalah yang menghambat pengembangan keahlian dalam membuat konsep:
1. Masalah komunikas, yang sulit bukan
menerangkan masalah kepada orang lian,
tapi pada diri sendiri.
2.
Kurangnya pengalaman, konsep menjadi sukar untuk diciptakan bila aspek arsitektur tidak dikuasai.
3.
Masalah pembangkitan hierarki, akan timbul sulit dalam menentukan suatu konsep
yang dianggap baik/buruk.
Pemahaman akan hubungan-hubungan antara
gagasan, wawasan dan konsep (idea, kepercayaan dan konsep) akan membantu
memecahkan ketiga masalah tersebut.
IDEA
Gagasan
merupakan pikiran nyata yang merupakan hasil pemahaman, pengertian atau
pengamatan. Bangunan dan rancangan bangunan memiliki banyak keputusan kecil),
perlu adanya suatu gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam menanggapi keragaman
persoalan yang muncul yang tentunya membutuhkan suatu keahlian.
KEPERCAYAAN / NOTIONS.
Notions sangat mirip dengan ide, kecuali
adanya perbedaan secara acak. Notions adalah ideide yang diasumsikan secara
insubstantial, unsubstantiated, atau bahkan sangat sukar dites dengan ide-ide
lain. Notions tidak memiliki aturan dalam suatu konsep formula. Notions oleh
Gordon merupakan ide yang masih acak/tdk bisa diterjemahkan. Dalam arsitektur,
konsep untuk suatu proyek yang mengabaikan artikulasi dan notions merupakan
langkah menuju konsep yang baik. Mahasiswa dapat menemukan notions ketika
mereka menemukan konsep.
KONSEP DAN IDE-IDE
Konseo mirip dengan ide, konsep menghasilkan
suatu pengertian, kecuali konsep memiliki karakteristik tertentu. Dalam
arsitektur, konsep diartikan sebagai banyaknya kebutuhan dalam suatu bangunan
yang disatukan dalam pemikiran tertentu yang mempengaruhi disain dan
konfigurasinya. Konsep dalam arsitektur merupakan hasil dari kemampuan
imajinasi dan menyatukan hal-hal yang tidak sama.
CONCEPTUAL SCENARIOS
Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen
mendai satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau skenario
yang menggabungkan faktor-faktor penting dan ideide yang mempengaruhi solusi.
Bangunan
merupakan penggabungan konsep-konsep. Arsitektur merupakan pemecahan isuisu
individual. Pemecahan masalah untuk seorang arsitek meminimalisasikan
permintaanpermintaan. The Conceptual skenario memperluas pernyataan. konsep
diubah menjadi kesimpulan. The conceptual scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
ide-ide penting dan masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan.
Konseptual skenario merupakan produk proses evolusi.
METAFORA DAN PERUMPAMAAN:
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara
benda-benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi lebih bersifat abstrak. Dalam
hal ini metafora menggunakan kata-kata "seperti" atau
"bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.
Intisari:
Pada dasarnya Intisari ialah penyaringan serta
pemusatan aspek-aspek persoalan yang rumit menjadi suatu pernyataan yang
ringkas dan logis. Suatu pernyataan "intisari" juga dapat merupakan
hasil dari penemuan serta identifikasi pokok persoalan. Perancang telah
mengembangkan beberapa metode untuk mendapatkan intisari dari suatu proyek dan
mentransformasikannya dalam suatu konsep. Tanggapan Langsung dan Pemecahan
Masalah Konsep tidak hanya memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam
bangunan, tetapi konsep dapat dikembangkan menjadi suatu melalui pendekatan
secara pragmatis.
Tujuan Akhir
Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek
sebaiknya berbeda-beda / menyesuaikan dengan keadaan. Satu konsep tidak dapat
diterapkan pada berbagai proyek sebab setiap bangunan memiliki tujuan yang
berbeda-beda.
IKTISAR
Wawasan, gagasan, konsep dan skenario
merupakan suatu rangkaian kesatuan kontinum yang dapat menjadi dasar penting
bagi arsitektur. Konsep memadukan berbagai unsur menjadi satu keseluruhan yang
berkaitan dan memungkinkan arsitek mengerahkan sumber dayanya kepada
aspek-aspek perancangan yang terpenting. Ada lima macam konsep: analogi atau
hubungan harfiah, metafora atau hubungan abstrak, intisari atau aspek
intrinsik, tanggapan dan pragmatis dan tujuan akhir atau nilai-nilai ekstern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar