Rabu, 05 Agustus 2015

Rencana dan Takdir

Sebaik baik rencana adalah hanya atas ridho allah subhanawa'ala..
setiap manusia harus ikhlas menerima takdir / kehendak allah. Mungkin bagimu rencanamu adalah indah, baik bagimu untuk selamanya, namun baik bagimu belum tentu baik dimata allah. Allah maha mengetahui , sedangkan kamu hanya bisa berencana dan hanya mengetahui kedaan yg sedang kamu jalani sekarang.  Masa depan hanya ada di rencanamu.
"baik bagimu belum tentu baik bagi allah, buruk bagimu belum tentu buruk bagi allah"
percayalah dan bersabarlah, setiap usaha dan perjuangan yang kamu lakukan tetap hanya karena allah, rencanamu mungkin tidak sesuai dengan yang diharapkan..
namun bersabarlah,, allah sedang allah sedang merindukan rintihan do'amu..
allah merindukan kamu yang slalu ingat pada-Nya.
"Fashbir Shobron Jamiila"
percayalah.. di setiap kesabaran yang kamu jalani allah pasti akan membalas lebih dari apa yang kamu butuhkan..
jangan pernah merasa setiap cobaan dan harapan yang kau rencanakan tidak d kabulkan allah adalah bentuk rasa allah jauh darimu,, malah sebaliknya,, dsetiap cobaan yang allah beri.. berarti allah ingin engkau kembali lagi untuk mengingatnya terus, kembali lagi bermohon dan merayunya..
tidak ada kata terlambat jika ingin memulai,, namun jangan bertahan ketika itu tidak dilandasi karena allah..

allah... kutahu ini cobaanmu,,, kutahu ini bukti cintamu terhadapku..
allah.. cobaan ini pasti ada hikmahnya.. rahasia dibalik cobaan yang kau beri,, ku yakin engkau akan memberikan yang terbaik biat dunia dan akhiratku..
"Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillallah AllahuAkbar"

Allahulmusta'aan...
(miahuamira21 >  agustus 2015,, 11 : 40 ,, Pekanbaru)

Sepucuk Surat Untukmu

 
 
Ini tentang keinginanku.
Untuk calon imamku
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh..
Sepenggal rindu yang selalu hadir, yang hanya bisa ku ungkapkan pada Nya. Tentang  berjuta harapan dan beribu keinginan. Aku ingin menjadi  manusia yang Allah cinta, tapi ketika ku melirik diriku, sungguh aku merasa malu, aku mengaku cinta padaNya namun panggilaNya terkadang masih ku nomorduakan, masih ku telatkan, aku mengaku cinta rindu pada Nya dan RosulNya namun aku masih sering meninggalkan kewajiban dan sunahnya, yang padahal Allah memberikan kemampuan untukku melakukannya, berapa puluh kali aku bersholawat untuknya, kekasih Allah Muhamad Rosulullah, berapa puluh kali aku berdzikir mengingat Nya dalam sehari, rasanya masih terlalu jarang. Allah ampuni aku.
 Dan sekarang aku merasa rindu, rindu padamu. Tak jarang benda yang melingkar di jari manisku ini, ku pandang, dan ku dekap, saat rasa rindu itu mulai merasuk. Aku tau kita masih terpisah. Calon imamku, perlu kau tau ada berjuta harapan ku untuk kedepannya, ada beribu keinginan yang ingin kulakukan bersamamu. Aku ingin menjadi adek yang baik dan memberikan contoh yang baik untuk ketiga kakakku, aku ingin menjadi putri yang baik dan membanggakan untuk kedua orang tuaku, dan kelak aku ingin menjadi istri yang baik untuk mu, ada saat kau butuhkan, mengurus dirimu dan rumahmu, memanjakan lidahmu dengan masakan-masakan yang kau suka, menjadikan kau raja dihatiku, menjadi penyemangat,  pendengar dan pelipurlaramu. Aku ingin menjadi manusia yang membuat mu tersenyum kala kau letih, aku ingin melahirkan anak-anakmu yang kelak akan menjadi mujahid-mujahidah yang memperjuangkan agama Allah, Insyaallah. Calon imamku, aku ingin menjadi satu-satunya bidadari dunia akhiratmu. Seperti yang sering kau bilang padaku. Kita sama-sama belajar, dan perlu kau tau, begitu banyak kurangku jika engkau mau melihatnya, aku hanya wanita biasa yang juga punya masalalu, aku juga wanita biasa yang punya berjuta kesalahan. Aku ingin kau bisa menerimaku apa adanya. Calon imamku, apakah kau juaga menyebut namaku di dalam doamu, sepertiku menyebut dan mengadukan mu pada Nya. Aku rindu, dan rinduku akan berbuah manis pada waktunya.
Calon imamku, kau tau seperti apa aku, seperti yang ku bilang padamu aku hanya wanita biasa yang banyak kekurangan. Bahkan terlalu banyak. Perkenalkanlah aku pada ibu dan bapakmu, karna aku memang rada kaku, walau saat pertama ku melihat ibu, entah kenapa aku tak merasa canggung, seperti sudah lama mengenalnya, tapi tetap aku masih sedikit malu untuk sekedar berbincag-bincang, perkenalkan padaku seperti apa orang tuamu, agar aku bisa lebih memahai kesukaan-kesukaan mereka, dan agar aku bisa lebih mengerti tenatang merka. Karna aku ingin menjadi menantu yang baik untuk mereka, beri aku banyak nasihat bagaiman cara untuk dekat dengan mereka, karna kelak mereka akan menjadi orang yang penting sepenting orangtuaku yang telah membesarkanku.
Rasanya ingin banyak lagi aku bercerita padamu. Namun kurang tepat jika kuceritakan sekarang. Rindu ini aku simpan dan akan berbuah manis pada waktunya. Insyaallah. Jaga cintamu untukku jauh disana, semoga engkau selalu berada pada lindungan Allah. Aamiin ya robalamin.
Wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh...